Tampilkan postingan dengan label hikmah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hikmah. Tampilkan semua postingan

17 April 2014

Bila Al-Qur'an bisa bicara



alquran
Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku. Dengan wudlu aku kau sentuh dalam keadaan suci.
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari.
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari.
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra.
Sekarang engkau telah dewasa…
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku…
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah…
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu.

Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya.
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu.
Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa.
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan.
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian.
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan...

Dulu…pagi-pagi…surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman.
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu disurau…..
Sekarang… pagi-pagi sambil minum kopi…engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV.
Waktu senggang…engkau sempatkan membaca buku karangan manusia.
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan…

Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah-surahku (Basmalah).
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi.
Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat padaku di laci mobilmu.
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu.
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku.
Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja.
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu.
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun.
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kadang kau abaikan.
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu.....

Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku.
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV.
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk.
Waktupun cepat berlalu… aku menjadi semakin kusam dalam lemari.
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu.
Seingatku hanya awal Ramadlan engkau membacaku kembali.
Itupun hanya beberapa lembar dariku.
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu.
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.
Apakah Koran, TV, radio, komputer, dapat memberimu pertolongan?

Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba.
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya.
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.
Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu…
Setiap saat berlalu… kuranglah jatah umurmu…
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu.
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu.
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati…
Di kuburmu nanti….
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan.
Yang akan membantu engkau membela diri.
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu.
Dari perjalanan di alam akhirat.
Tapi Akulah “Qur’an” kitab sucimu.
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu....

Peganglah aku lagi… bacalah kembali aku setiap hari.
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci.
Yang berasal dari Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui.
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.
Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu…
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu.
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu.
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu...

Sentuhilah aku kembali…
Baca dan pelajari lagi aku…
Setiap datangnya pagi dan sore hari.
Seperti dulu….dulu sekali…
Waktu engkau masih kecil, lugu dan polos…
Di surau kecil kampungmu yang damai.
Jangan aku engkau biarkan sendiri…
Dalam bisu dan sepi….
Maha benar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

16 April 2014

Rajab bulan penuh kemuliaan


Segala puji hanya milik Allah Ta'ala yang telah menyampaikan kita pada bulan Rajab al Mubarak ini, bulan yang penuh berkah dan dua bulan berikutnya sudah diambang pintu, yakni Sya'ban dan Ramadhan. Ketiga bulan tersebut menempati posisi istimewa diantara bulan-bulan dalam setahun. Rasulullah Saw bersabda (yang artinya):
" Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku ".

Selain itu Rajab juga merupakan salah satu dari empat bulan haram (Al Asyhurul Hurum), yakni bulan-bulan yang terhormat, diharamkan didalamnya menumpahkan darah antar sesama manusia. Selain Rajab, bulan haram lainnya adalah Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah dan Muharram, sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah Saw.

Selain sebagai bulan Allah, sebagaimana disabdakan Rasulullah, ulama juga menyebut Rajab sebagai bulan taubat atau bulan istighfar. Terutama pada malam pertama bulan Rajab, yang disebut-sebut Rasulullah sebagai malam ketika doa tidak akan tertolak. Beliau bersabda (yang artinya) :
"Ada lima malam yang jika digunakan untuk berdoa tidak akan tertolak: malam pertama bulan Rajab, malam pertengahan bulan (nishfu) Sya'ban, malam Jum'at, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha." (Imam Suyuthi dalam Al-Jami' menyebutkan hadits tersebut riwayat ibnu 'Asakir dari Umamah RA).

Bacaan terbaik di bulan Rajab adalah Sayyidul Istighfar, penghulu doa permohonan ampunan, atau doa-doa taubat lain yang banyak terdapat dalam Al-Quran. Baik juga membaca doa-doa permohonan ampunan yang diajarkan para sahabat Nabi dan ulama salaf yang terdapat dalam kitab-kitab mu'tabar. Seperti Istighfar Syaikh Abdul Qadir Jailani yang terdapat dalam kitab Al-Ghunyah, Istighfar Rajab-nya Sayyid Hasan bin Abdullah Ba'alawi, dan lain-lain

Biasanya para ulama yang mengajarkan doa-doa taubat juga menerangkan keutamaannya. Syaikh Abdul Hamid Al-Qudsi, seorang ulama yang mengajar di Masjidil Haram, misalnya, dalam kitabnya, Kanzun Najah was Surur menjelaskan, bahwa Imam Wahb bin Munabbih berkata :" Barang siapa membaca 'Allahummaghfir li warhamni wa tub'alayya, (Ya Allah ampunilah hamba, sayangi hamba, dan terimalah taubat hamba) tujuh puluh kali pagi dan sore, tubuhnya tidak akan tersentuh api neraka."

Amaliah lain yang dianjurkan di bulan Rajab adalah berpuasa. Paling sedikit satu hari, yakni di hari pertama. Puasa dalam bulan Rajab, sebagaimana dalam bulan-bulan mulia lainnya, hukumnya sunnah. Diriwayatkan dari Mujibah Al-Bahiliyah dari ayahnya , Rasulullah Bersabda,(yang artinya):
"Berpuasalah kalian pada bulan-bulan haram atau tinggalkan (puasa)." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Sedangkan kita sudah mengetahui bahwa Rajab termasuk bulan-bulan haram (Al Asyhurul Hurum). Maka hadits tersebut diatas secara umum juga menunjukkan kesunnahan puasa di bulan Rajab.

Diriwayatkan pula dari Abu Qilabah, seorang pembesar Tabi'in, beliau berkata, "Di surga terdapat sebuat istana yang diperuntukkan bagi orang-orang yang puasa di bulan Rajab".

Perihal Abu Qilabah, Imajm Baihaqi berkata, "Beliau adalah pembesar Tabi'in, tidaklah beliau menyampaikan sesuatu kecuali karena mendengar generasi diatasnya (para sahabat)".

Maka dari itu tersebutlah beberapa ulama salaf yang melakukan puasa Rajab sebulan penuh seperti Imam Abdullah bin Umar, Hasan Al Bashri, Abu Ishaq As Sabi'iy dan lainnya.

Lain lagi dengan Imam Ahmad bin Hambal dan Yahya bin Sa'id Al Anshori beliau tidak menyukai berpuasa sebulan penuh dalam Rajab karena ada keterangan dari sahabat Abdullah bin Abbas bahwa beliau tidak senang jika Rajab dipakai puasa sebulan penuh.

Oleh karenanya untuk menghindari hal tersebut, kata Imam Ahmad bin Hambal : "Hendaknya seseorang tidak puasa satu atau dua hari di bulan Rajab".
Hal ini rupanya sejalan dengan pendapat Imam Asy Syafi'i, beliau berkata : "Aku tidak suka jika seseorang berpuasa sebulan penuh seperti dia berpuasa Ramadhan. Alasannya adalah jangan sampai perbuatannya tadi diikuti oleh masyarakat awam (yang jahil) sehingga dikhawatirkan mereka akan menyangka bahwa hal itu hukumnya wajib. Dan akan hilang kemakruhan mengkhususkan Rajab dengan puasa tersebut, jika digabung dengan puasa sunnah lainnya, seperti berpuasa Rajab sebulan penuh dan dilanjutkan dengan puasa Sya'ban. (maka yang demikian tidaklah makruh)".

Hadist lainnya diriwayatkan An-Nasa'i dan Abu Dawud, yang dishahihkan oleh Ibnu Huzaimah, "Usamah berkata pada Nabi SAW, 'Wahai Rasulullah, saya tak melihat Baginda melakukan puasa (sunnah) sebanyak yang dalam bulan Sya'ban'.
Rasulullah menjawab, "Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang dilupakan oleh kebanyakan orang."

Menurut Al-Syaukani, dalam kitab Naylul Authar bab puasa sunnah, ungkapan Nabi "Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang sering dilupakan kebanyakan orang" itu secara tersirat menunjukkan, pada bulan Rajab juga disunnahkan melakukan puasa.

Hadist lain yang menerangkan keutamaan bulan Rajab, antara lain, Imam Ath-Thabarani meriwayatkan dari Sa'id bin Rasyid, Rasulullah SAW bersabda, (yang artinya):
"Barang siapa berpuasa sehari di bulan Rajab, laksana ia puasa setahun. Bila berpuasa tujuh hari, ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka Jahannam. Bila berpuasa delapan hari, dibukakan untuknya delapan pintu surga. Bila berpuasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya…"

Ada lagi riwayat lain, "Sesungguhnya di surga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barang siapa berpuasa sehari pada bulan Rajab, ia akan dikaruniai kesempatan minum dari sungai tersebut."

Meski begitu, menurut Imam Suyuthi dalam al-Haawi lil Fataawi, hampir semua hadist tentang puasa Rajab tersebut berstatus Dha'if (lemah). Akan tetapi hadits dha'if sebagaimana disepakati Ulama ahli hadits, dapat digunakan untuk memotivasi diri dalam fadhailul A'mal (mengerjakan amal-amal kebajikan), selagi tidak terlalu berat ke-dha'ifan-nya atau tidak ada dalam sanadnya seorang rawi yang suka berdusta atau dituduh suka berdusta.

Ada lagi satu amaliyah yang hendaknya kita ikuti dari Rasulullah, yaitu berdoa di bulan Rajab sebagaimana telah beliau ajarkan. Dari sahabat Anas bin Malik dia berkata, Rasulullah Saw jika telah memasuki bulan Rajab beliau banyak berdoa: Allahumma baarik lana fii Rajab wa Sya'ban wa ballighna Ramadhan (yang artinya : Ya Allah berikanlah keberkahan buat kami di bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikan kami pada bulan Ramadhan).

As Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki dalam kitabnya Dzikrayat wa Munasabat berkata, " Hadits diatas adalah dalil dianjurkannya berdoa agar kita tetap hidup sehingga mendapati saat atau waktu yang mulia agar dapat memantapkan amal soleh pada waktu-waktu tersebut. Sebab si mukmin tidak akan bertambah umurnya kecuali amal kebaikannya pun ikut bertambah. Sedangkan menurut Rasulullah Saw 'Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan banyak kebajikan amalnya'. Bahkan banyak dari salaf pendahulu kita mereka menginginkan agar meninggal dunia, menghadap kepada Allah setelah melakukan amal soleh seperti puasa atau sepulang dari Haji ".

Mudah-mudahan kita semua diberkati di bulan mulia ini dan disampaikan kepada bulan-bulan mulia berikutnya dalam keadaan sehat afiat, dilingkupi taufiq dan hidayah-Nya. Amin Alahumma amin
sumber : madinatulilmi.com

Manfaat dzikir bagi manusia

Dzikir atau mengucapkan kata-kata pujian yang mengingat kebesaran Allah SWT, adalah amalan istimewa Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Dzikir merupakan media yang membuat kehidupan Nabi dan para sahabat benar-benar hidup.
Ibnu al-Qoyyim Rahimahullah mengatakan bahwa dzikir memiliki tujuh puluh tiga manfaat yaitu :
  1. Mengusir setan dan menjadikannya kecewa.
  2. Membuat Allah ridah.
  3. Menghilangkan rasa sedih,dan gelisah dari hati manusia.
  4. Membahagiakan dan melapangkan hati.
  5. Menguatkan hati dan badan.
  6. Menyinari wajah dan hati.
  7. Membuka lahan rezeki.
  8. Menghiasi orang yang berdzikir dengan pakaian kewibawaan, disenangi dan dicintai manusia.
  9. Melahirkan kecintaan.
  10. Mengangkat manusia ke maqam ihsan.
  11. Melahirkan inabah, ingin kembali kepada Allah.
  12. Orang yang berdzikir dekat dengan Allah.
  13. Pembuka semua pintu ilmu.
  14. Membantu seseorang merasakan kebesaran Allah.
  15. Menjadikan seorang hamba disebut disisi Allah.
  16. Menghidupkan hati.
  17. Menjadi makanan hati dan ruh.
  18. Membersihkan hati dari kotoran.
  19. Membersihkan dosa.
  20. Membuat jiwa dekat dengan Allah.
  21. Menolong hamba saat kesepian.
  22. Suara orang yang berdzikir dikenal di langit tertinggi.
  23. Penyelamat dari azab Allah.
  24. Menghadirkan ketenangan.
  25. Menjaga lidah dari perkataan yang dilarang.
  26. Majlis dzikir adalah majlis malaikat.
  27. Mendapatkan berkah Allah dimana saja.
  28. Tidak akan merugi dan menyesal di hari kiamat.
  29. Berada dibawah naungan Allah dihari kiamat.
  30. Mendapat pemberian yang paling berharga.
  31. Dzikir adalah ibadah yang paling afdhal.
  32. Dzikir adalah bunga dan pohon surga.
  33. Mendapat kebaikan dan anugerah yang tak terhingga.
  34. Tidak akan lalai terhadap diri dan Allah pun tidak melalaikannya.
  35. Dalam dzikir tersimpan kenikmatan surga dunia.
  36. Mendahului seorang hamba dalam segala situasi dan kondisi.
  37. Dzikir adalah cahaya di dunia dan ahirat.
  38. Dzikir sebagai pintu menuju Allah.
  39. Dzikir merupakan sumber kekuatan qalbu dan kemuliaan jiwa.
  40. Dzikir merupakan penyatu hati orang beriman dan pemecah hati musuh Allah.
  41. Mendekatkan kepada ahirat dan menjauhkan dari dunia.
  42. Menjadikan hati selalu terjaga.
  43. Dzikir adalah pohon ma’rifat dan pola hidup orang shalih.
  44. Pahala berdzikir sama dengan berinfak dan berjihad dijalan Allah.
  45. Dzikir adalah pangkal kesyukuran.
  46. Mendekatkan jiwa seorang hamba kepada Allah.
  47. Melembutkan hati.
  48. Menjadi obat hati.
  49. Dzikir sebagai modal dasar untuk mencintai Allah.
  50. Mendatangkan nikmat dan menolak bala.
  51. Allah dan Malaikatnya mengucapkan shalawat kepada pedzikir.
  52. Majlis dzikir adalah taman surga.
  53. Allah membanggakan para pedzikir kepada para malaikat.
  54. Orang yang berdzikir masuk surga dalam keadaan tersenyum.
  55. Dzikir adalah tujuan prioritas dari kewajiban beribadah.
  56. Semua kebaikan ada dalam dzikir.
  57. Melanggengkan dzikir dapat mengganti ibadah tathawwu’.
  58. Dzikir menolong untuk berbuat amal ketaatan.
  59. Menghilangkan rasa berat dan mempermudah yang susah.
  60. Menghilangkan rasa takut dan menimbulkan ketenangan jiwa.
  61. Memberikan kekuatan jasad.
  62. Menolak kefakiran.
  63. Pedzikir merupakan orang yang pertama bertemu dengan Allah.
  64. Pedzikir tidak akan dibangkitkan bersama para pendusta.
  65. Dengan dzikir rumah-rumah surga dibangun, dan kebun-kebun surga ditanami tumbuhan dzikir.
  66. Penghalang antara hamba dan jahannam.
  67. Malaikat memintakan ampun bagi orang yang berdzikir.
  68. Pegunungan dan hamparan bumi bergembira dengan adanya orang yang berdzikir.
  69. Membersihkan sifat munafik.
  70. Memberikan kenikmatan tak tertandingi.
  71. Wajah pedzikir paling cerah didunia dan bersinar di ahirat.
  72. Dzikir menambah saksi bagi seorang hamba di ahirat.
  73. Memalingkan seseorang dari membincangkan kebathilan.
Sungguh luar biasa manfaatnya…. tetapi orang tidak akan yakin dengan manfaat-manfaat diatas kecuali yang telah merasakan dan menikmatinya….. Mari kita coba memulainya dari sekarang
Sumber : agissugiana.wordpress.com

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes